profilku
nama :dina latifa
ttl :surakarta,20-10-1994
alamat:pundunggede rt o3/15
jurusan: DKV
alasan saya mengambil jurusan ini adalah ingin tau dan ingin mempelajari ilmu DKV
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan
civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya
merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam
berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang
bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya
dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing),
lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi
dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan
gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain
penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang
melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin
disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan
untuk menguraikannya.
Victorian
Latar Belakang
Dengan meledaknya revolusi industri, maka kebutuhan manusia pada
zaman itu semakin berkembang. Muncul kebutuhan untuk mempromosikan dan
menginformasikan sesuatu dari seseorang ke public umum. Teknologi cetak
pun semakin berkembang, hingga muncul kebutuhan-kebutuhan baru dalam
bidang marketing, diantaranya kebutuhan untuk mengedukasi pasar dengan
iklan, bagaimana mempercantik sebuah kemasan produk, bagaimana
menginformasikan secara massal sebagai sebuah industrialisasi yang
semakin maju dan kompleks. Gaya Victorian ini terkesan natural. Terlihat
dari berbagai poster dan iklan pada zaman itu yang kebanyakan
menggambarkan seseorang dengan pose-pose yang terkesan datar, alami dan
biasa terjadi di lingkungan sekitar, pose-pose ekstrem misalnya
menggunakan sudut pandang mata kodok sangat sulit diterima pada zaman
ini.
Ciri-ciri style
- Ilustrasi secara realisme dan sentimental serta mengutamakan keindahan.
- Penggambaran karakter perempuan yang berbadan subur.
- Framing berupa ornamen-ornamen.
- Banyak ditemui karya-karya yang sifatnya simetris.
- Typografi dengan menggunakan fonts jenis Sans Serif banyak ditemui, dalam satu karya menggunakan berbagai variasi font.
- Penggunaan warna-warna yang natural.
Art Nouveau
Latar belakang
Sama halnya dengan Arts and Crafts, Art Nouveau juga muncul sebagai
bentuk ketidakpuasan terhadap Victorian. Art Nouveau dianggap sebagai
gaya ilustrasi yang pertama kali di dalam dunia desain secara
internasional. Seorang kritikus berpendapat mengenai Art Nouveau, “one
of the most imaginative innovation in the history of design”.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Alphonse Mucha
- Lautree
- Eugene Grasset
- Raymond Savignac
- Jules Cheret
- Desainer lainnya
- Arthur H. Mackmundo
- J. J Gould
- William Carqueville
- Tadamori Yokoo
- Pierre Bonard
- Leonetto Cappiello
Ciri-ciri style
- Dekoratif, tetapi jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan Arts and Craft
- Pewarnaan yang flat
- Sudah memiliki prinsip penataan secara geometris
- Umumnya asimetris, gambar dan tulisan saling mengimbangi
- Memiliki sifat simpati
Art Deco
Latar belakang
Art Deco muncul pada sekitar tahun 1925, pada saat ‘Exposition
International Des Arts Decoratifts et Industrial Modernes’ di Paris,
1925. Sebuah karya Art Deco mempresentasikan kemewahan, extravaganza,
glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan pada masa
itu. Mulai muncul bentukan-bentukan yang ebih modern, dimana terdapat
bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, mjotion line dan
lampu-lampu mesin.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Cassandre
- Paul Collin
- Charles Loupot
- Desainer lainnya
- Pierre Fix-Masseau
- Leonetto Cappiello
Ciri-ciri style
- Mempresentasikan kemewahan, extravaganza, glamour, kejayaan akan permesinan, konsumerisme dan kecepatan
- Bentuk-bentuk geometris dan kurva-kurva, streamline, motion line dan lampu-lampu mesin
- Mengutaman kesederhanaan peletakan elemen-elemen desain
Kitsch
Latar belakang
Kitsch dalam bahasa Jerman bermakna ‘bad taste’. Dalam dunia seni,
kitsch biasa digunakan untuk menjelaskan bahwa suatu karya itu memliki
nilai sentimental yang berlebihan, vulgar dan memiliki maksud tertentu.
Gaya ilustrasi Kitsch tidak termasuk dalam perkembangan Sejarah Desain
Grafis karena aliran ini dianggap sebagai ‘outsider arts’. Istilah
Kitsch juga jarang disebutkan di dalam dunia pendidikan Desain, tetapi
terwakili oleh istilah gaya ilustrasi ‘Era 50-an’.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer yang paling berpengaruh
- Grant Wood
- James Montgomery
- Norman Rockwell
- Desainer lainnya
- Fred G. Johnson
- Joe Shuster
- Raymond Loewy
Ciri-ciri style
- Realisme dan sering dijumpai menggunakan teknik-teknik pencampuran dengan teknik lain seperti fotografi dan kolase.
- Telah mengenal prinsip title dan sub tilte.
- Penggunaan warna-warna yang lebih menarik dan bervariasi.
- Over Sentimental
- Vulgar
Latemodern
Latar belakang
Periode Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika.
Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang
modernist. Muncullah karya-karya yang menjunjung simplicity dan
non-decorative. Pada masa inilah bidang periklanan mengalami zaman
keemasannya. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh
lebih modern telah banyak digunakan sehingga semakin menambah berbagai
macam methodology prinsip-prinsip dalam mendesain. Salah satunya yaitu
teknik gunting-tempel yang muncul sebagai inovasi pada masa ini.
Desainer paling berpengaruh dan desainer-desainer lainnya
- Desainer paling berpengaruh
- Paul Rand
- Saul Bass
- Lester Beall
- Desainer lainnya
- Max Huber
- Joseph Binder
- Alvin Lustig
Ciri-ciri style
- Berprinsip simplicity
- Komunikasi yang terkonsep
- Cerdas dan kreatif
- Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing
sumber:wikipedia indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar